Puisi dapat digambarkan sebagai serangkaian kata-kata indah, ayat demi ayat terukir pada selembar kertas yang menjelaskan keinginan, gairah, ekspresi sedih, bahagia.
Setiap orang berhak untuk mengekspresikan makna sebuah puisi. Ada puisi bagus yang menyatakan sesuatu, ada juga secara terbuka dan ada juga yang tersirat.
Terus terang saya menulis puisi dengan bahasa langsung, tetapi kadang-kadang ada makna implisit.
Contoh dalam puisi "Kekomaan”: makna yang ingin kusampaikan adalah setiap orang tidak pernah merasa puas/ penuh syukur ketika mendapatkan sesuatu. Ingin lebih sehingga selalu timbul perselisihan. Dalam perselisihan terdapat orang ketiga yang ingin merelai dan atau memiliki kepentingan lain sehingga perselisihan tersebut dapat menjadi runyam.
Kekomaan : 15 Oktober 1996
Koma
Selalu koma tak pernah titik
Bingung
Trus bingung .. trus bimbang
Mengapa kau datang membawa pertanyaan ?
Mengapa?
Bagaimana?
Siapa?
Dimana? Dan lainnya
Ketak seimbangan membuat perang
Ke tak lainnya membuat ke tak lainnya juga
Gelap berenang
Memikul beban
Dengan bahan bersih kotor
Bagai kapasitor
Yang kan menghambat bagai serat
Trus menghambat
Kadang cepat
Rapat .. telat .. morat .. barat
Entah apalagi
Ku terhambat
Serasi
Selamat
terasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar